Minggu, 31 Oktober 2010

Bangkit dan Percaya oleh: Superman is Dead

Kubertanya pada bintang ketika ia padam, arti hidup yang kita jalani
Kebencian yang takkan pernah mengering
Hilang semua, Tuhan kau ada dimana…

Amarah yang tak tertahan, kematian langitpun hitam
Atas nama cinta dan harapan yang tenggelam
Ku kan bangkit, dan percaya….

Oooh, segenggam harapan
Takkan pernah menyerah, terus kubertahan
Sampai ini berakhir, dengarkan hatiku
Kita semua berbeda, tak pernah ku menginjakmu.

Kulihat jelas kepedihan di matamu, jalan gelap lalui bersama
Dan sahabat ia pergi meninggalkan ku
Kan kukenang sampai nafasku berakhir

Gelapnya dosa dunia, matahari akan bersinar
Atas nama cinta dan harapan yang tenggelam
Ku kan bangkit, dan percaya….

Oooh, segenggam harapan
Takkan pernah menyerah, terus kubertahan
Sampai ini berakhir, dengarkan hatiku
Kita semua berbeda, tak pernah ku menginjakmu.

Amarah yang tak tertahan, kematian langitpun hitam
Atas nama cinta dan harapan yang tenggelam
Ku kan bangkit, dan percaya….

Bukan Solusi oleh: Rocket Rockers

Waktu bergulir tak terasa

Namun kau tetap sama
Berjalan ditempat dan tak kenal dunia

Ku bosan dengan segala pola hidupmu!
Yang tak pernah berubah,
Diam, stastis dan tak kenal arah…huh!

Kau terus berhalusinasi
Hingga kau pun terpatri
Tak sadar haripun t’rus berganti

Lingkaran hitam bagai cela mata!
Meresap kelam hitam mendalam!

Asap pekat, serbuk surga dunia!
Menjadi rutinitas menuju kematian
Zat yang kau konsumsi! Bukanlah solusi!
Kau tak berhak menentukan takdir untuk mati!

Temukan celah hari! Beri sedikit makna! Dalam hidupmu!
Bukalah mata hati! Beri sedikit makna! Dalam hidupmu!

Embun Pagi . . .


Hanya sekilas melihat senyummu dari balik keramaian itu sudah lebih dari cukup…
Semoga esok pagi masih dapat menatap beningnya embun di matamu, wahai Sang Putri.

Ketika Cinta Tak Berbalas


Tuhan…
Yakin kan hati ini, jika Cinta itu tak harus memiliki
Tuhan…
Berikan penjelasan tentang arti kata itu, dan
Tuhan…
Berikan setetes airmata untuk  sakit yang  begitu perih, karena
Tuhan…
Tak sanggup rasanya menerima pahit kenyataan ini…
Hari demi hari berlalu, waktu  tak jua mampu menjawab
Ibarat ranting-ranting rapuh yang  patah, dan
Bagaikan daun-daun yang berguguran…
Hilang tersapu badai.
Cinta dan harapan yang telah sirna
Kini layaknya putik-putik kenanga yang tak lagi mewangi.


November, 01/2010/01:01.

Entahlah . . .





Ketika hati didera kegelisahan, hati ini mencari hati lainnya yang dapat memberi ketenangan dan menerima segala kekuranganku. Dan disaat hati itu tak kunjung memberikan setitik harapan pun, kerinduan  akan sosok jiwa yang dapat menuntun ku dalam kegelapan kian membelenggu.
Sepi yang sangat sungguh terasa meski berada di tengah keramaian. Dan dalam kesendirian ingin hati ini berteriak. Apa yang sebenarnya yang ku cari ?
Cinta ??
Benarkah yang ku tunggu adalah Cinta yang tak pernah berpihak pada ?
Masih kah aku percaya dengan apa yang disebut orang “Cinta”??
Ingin rasanya  meneteskan air mata, tapi apa hendak dikata jika air mata ini telah kering terkikis oleh penghianatan dan kekejian para wanita.
Meskipun kutahu bahwa Cinta ibarat mutiara yang terpendam di dasar samudera. Dan aku sungguh tak kuasa untuk mengarungi dan menyelami luasnya samudera itu .
Di sisi lain aku mengharapkan betapa rasa itu tak akan membusuk di relung hati ini, dan kucoba untuk mengutarakan isi hati pada Sang Putri dambaan jiwa.
Sekuat dahan yang tak kan mungkin roboh tertiup angin, sekuat itu pun ku mencoba…
Sedalam lautan yang tak kan mungkin untuk kujamah, sedalam itu pun harapanku.
Namun kutahu tak mungkin memilikimu, walau ku sangat kuberharap
Dan kutahu kau tak memiliki rasa yang sama…
Dalam do’a berharap semoga waktu mampu merubah suatu saat nanti kau ingin kan ku…
Karena ku tak ingin apa yang telah kupertahankan hanya percuma.